Thursday, November 24, 2011

Menyikapi orang yang sudah meninggal

Sebenernya ini artikel lama di blog gw yg setengah jadi (dan ampe sekarang ga jadi-jadi). Ya, jadi gw pindahin aja kesini. Okay, just check this out!

Awalnya gw lagi baca buku tentang 110 misteri alam kubur. Pas dibaca ternyata banyak juga tingkah laku umat manusia yang menyimpang jaman sekarang. Gw cuma mau ngasih tau aja nih soalnya penting banget. Ini menyangkut amal hidup dan keselamatan lo, bahkan si mayit itu sendiri. Baca trus simak baik" deh..

Mayit Mengalami Musibah
Rasulullah saw pernah bersabda: Barang siapa yang menghitamkan pintu rumahnya atau pakaiannya ketika terjadi musibah kematian atau memukuli tokonya, menebangi pohon atau memotong rambutnya, maka akan dibangun untuk dirinya setiap rambut satu rumah dari api neraka. Allah tidak menerima penasarufan (harta) nya dan sedekahnya selama pintu rumahnya masih tetap hitam (tanda duka yang mendalam). Allah juga akan menyempitkan kubur si mayit, akan menguatkan hisabnya, dan si mayit akan dilaknati oleh seluruh malaikat yang ada dilangit dan di bumi. Akan ditulis pada diri si mayit seribu kesalahan dan dibangkitkan kuburnya dalam keadaan telanjang.
Barang siapa merobek-robek saku bajunya ketika terkena musibah, maka Allah akan merobek-robek agamanya. Kalau sampai menampari pipinya atau mencakari wajahnya, maka dia diharamkan melihat Allah.
Dalam hadits lain diceritakan: Ketika anak Adam meninggal lalu ada jeritan didalam rumahnya, maka berdirilah Malaikat maut di pintu rumahnya seraya berkata kepada mereka: 


“Jeritan apa ini, Demi Allah, aku tidak mengurangi umur salah seorang dari kalian, tidak mengurangi rizki kalian, aku juga tidak menganiaya salah seorang dari kalian. Jika jeritan itu disebabkan oleh aku, Aku hanyalah seorang hamba yang diperintah. Apabila jeritan tersebut disebabkan adanya kematian, maka hal itu adalah sesuatu yang terpaksa. Sedangkan jika jeritan itu disebabkan dari Allah, maka kalian adalah benar-benar orang yang bodoh yang tidak tahu ajal, demi Allah, aku akan kembali lagi padamu, kemudian akan kembali lagi untuk mencabut ruhmu”.

Meratapi Mayit
Al-Faqih Abu Laits berkata: Menangisi mayit dengan meratap adalah haram, tidak mengapa jika hanya sekedar menangis tanpa disertai ratapan, sedangkan sabar adalah lebih utama. Allah Ta’ala selalu menepati janji akan memberikan pahala dengan tanpa dihisab kepada orang yang bersabar ketika ditimpa musibah.
Diriwayatkan oleh Nabi saw, beliau pernah bersabda: Orang yang menangis dengan meratap, sementara orang yang ada disekitarnya mendengarkan ratapan tangis tersebut, maka mereka semua mendapat laknat Allah dan laknatan para malaikat, juga mendapat laknat seluruh manusia

Jadi kesimpulan yang gw dapet dari sini ..
1. Jangan meratapi orang yg udah meninggal ampe nangis-nangis lebay.
2. Sabar dan Ikhlasin semua karena semua makhluk tuhan pasti akan kembali lg padaNya.
3. Jangan ngelakuin hal-hal bodoh setelah terkena musibah atau kabar buruk. Just calm.
Semoga kita termasuk orang-orang yang sabar dan senantiasa mendapat tempat disisi-Nya. Amin.

0 comments:

Post a Comment